Hak Pejalan Kaki di Bandung Diabaikan!

Jika kita berkunjung ke kota-kota besar di dunia, maka salah satu ciri yang menarik dan membuat nyaman untuk pendatang adalah kenyamanan berjalan kaki menikmati suasana serta keindahan kota tersebut. Keadaan tersebut tidak akan pernah anda jumpai di Bandung. Jangankan nyaman, berjalan kaki di Bandung cenderung berbahaya, bisa masuk lobang, tergelincir ke selokan, bahkan bisa keserempet mobil atau motor karena kita terpaksa harus berjalan di badan jalan. Foto-foto berikut memperlihatkan sebagian kondisi trotoar kota Bandung di daerah yang termasuk daerah terbaik di kota Bandung, yaitu sekitar ujung bawah jalan Dago dan jalan Merdeka.

_mg_4829.jpg

Kondisi trotoar di jalan Merdeka, seberang Toko Buku Gramedia. Pejalan kaki terpaksa harus berjalan di badan jalan, menentang arus lalu lintas, luar biasa!

 

 

 

_mg_4839.jpg

Ini trotoar di sekitar ujung bawah jalan dago, posisi berjalan menghadap ke utara. Banyak penghalang yang dipasang oleh pemilik bangunan di sekitarnya untuk mencegah hadirnya kaki lima. Salah siapa??? Pemerintah tidak pernah bisa menertibkan kaki lima!

 

 

 

_mg_4843.jpg

Nah, yang ini lebih gila lagi! (baca: leuwih edan deui wae!). Ini kondisi di depan Hotel Holiday-Inn Bandung. Tanpa menghiraukan keselamatan pejalan kaki, Hotel dengan seenaknya membuat penghalang yang membuat trotoar di depan Hotel tidak dapat dilalui pejalan kaki sama sekali. Gila!!!! Menariknya, tidak pernah ada yang peduli dengan kondisi ini!

 

Menyedihkan jadi orang kecil yang harus berjalan kaki ke mana-mana di Bandung. Setiap saat, maut mengintai kita.

Saya menemukan tulisan lain yang menarik tentang kondisi trotoar di Kota Bandung disini.

Salam,
Arry Akhmad Arman

 

Iklan

Jalan Pahlawan, contoh segmen infrastruktur bagus yang tidak dimanfaatkan!

Jalan Pahlawan di kota Bandung adalah jalan yang unik dan menarik. Jalan ini terdiri dari 3 jalur menuju Taman Makam Pahlawan. Dari ujung persimpangan dengan jalan Surapati, kita bisa memandang lurus ke tugu di Taman Makan Pahlawan dengan memandang deretan pohon-pohon cemara yang berjejer rapih. Jika cuaca sedang bagus, kita bisa melihat pemandangan indah bukit-bukit di Bandung utara sebagai background dari tugu di makam tersebut.

Jalan ini terdiri dari 3 jalur dan cukup lebar. Bahkan jalur lambat di kedua sisinyapun cukup leluasa untuk dilalui dua mobil bersimpangan dari arah yang berlawanan. Faktanya, kita sering kesal kalau naik mobil melalui jalan utamanya (tengah). Mengapa? Angkot berhenti seenaknya di jalur tengah. Penumpang angkot juga direpotkan untuk berjalan jauh menyebrangi jalur lambat dan trotoar tengah yang lebar untuk sampai ke jalur utamanya (lihat foto, seorang ibu harus berjalan sampai ke trotoar jalur tengah untuk menanti angkot, bahkan harus melocati selokan kecil di tepi trotoar). Baik untuk naik maupun untuk turun angkot. Sementara itu, jalur lambat di kiri kanan, kosong tidak digunakan. Bahkan sudah menjadi tempat parkir yang nyaman dan tidak terganggu. Mari perhatikan foto-foto berikut.

 

img_3329.jpg

 

pic00064.jpg

 

Aneh bin ajaib! Ko, tidak pernah terpikirkan untuk menata segmen jalan ini. Menurut saya, jika angkot diharuskan melalui jalur lambat di kiri dan kanan, akan menguntungkan berbagai pihak. Penumpang angkot pun tidak perlu repot-repot ke jalur tengah. Jalur utama juga akan menjadi lancar karena tidak ada angkot. Jalur lambat juga tidak akan berkembang menjadi lahan parkir seenaknya yang nantinya jadi sulit menertibkannya. Yang pasti, untuk melakukan ini hampir tidak ada biaya yang harus dikeluarkan, cukup pasang beberapa rambu saja.

Salam,
Arry Akhmad Arman

Hati-hati memilih USB hub!

Sejak USB diperkenalkan, maka hampir semua periferal komputer menggunakan interface tersebut. Kini, rata-rata PC atau laptop memiliki 2 sampai dengan 4 port USB yang dapat digunakan untuk berhubungan dengan berbagai periferal. Beberapa keunggulan USB adalah sebagai berikut.

(1) Menggunakan teknik komunikasi data serial, sehingga jumlah saluran yang dibutuhkan tidak banyak. Berbeda dengan interface printer jaman dulu yang menggunakan paralel, atau interface harddisk kecepatan tinggi SCSI.

(2) USB mudah di-expand menggunakan hub USB. Pada saat kita kekurangan jumlah port USB, pasang hub, maka jumlanya akan bertambah tergantung jumlah anak si-hub tersebut.

(3) Saluran pada interface USB dilengkapi dengan saluran sumber daya yang diambil dari induknya. Hal ini memungkinkan berbagai periferal yang tidak memerlukan energi yang besar untuk memanfaatkan sumber daya tersebut, sehingga tidak memerlukan batere. Sebagai contoh FLASH DISK yang sudah sangat sering kita gunakan, akan memanfaat sumber daya yang tersedia di port USB selama FLASHDISK tersebut kita gunakan.

(4) dan berbagai keuntungan lainnya.

Perlu diketahui bahwa saat ini ada dua standar USB yang banyak digunakan, yaitu USB versi 1.x dan USB versi 2.x Secara umum, USB 2.x menawarkan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi dari USB 1.x

Contoh Hub Murah (15 ribu), 4 port

Karena banyaknya periferal yang perlu saya hubungkan ke laptop, baru-baru ini saya membeli sebuah USB Hub. Kepada penjualnya saya menanyakan, apakah hub tersebut mengikuti standar USB 1.x atau USB 2.x. Penjualnya meyakinkan bahwa hub tersebut adalah untuk USB 2.x. Harganya super murah, hanya 15 ribu (kurang dari 2 USD) untuk 4 port. Setelah saya coba, ternyata tidak dapat bekerja pada kecepatan USB 2.x. Pada saat saya menghubungkan langsung flashdisk ke USB port di laptop, flashdisk dapat berjalan pada kecepatan maksimumnya. Tetapi ketika dihubungkan melalui hub murahan tersebut, muncul pesan yang menyatakan bahwa flashdisk tersebut akan dapat bekerja pada kecepatan yang lebih tinggi jika dihubungkan pada port USB yang support kecepatan tinggi (versi 2.x). Atau dengan kata lain, port keluaran dari hub tersebut tidak memenuhi spesifikasi USB 2.x

Contoh USB 7 port dengan sumber daya eksternal

Hal lain yang harus diperhatikan ketika memilih USB hub adalah kapasitas arus yang tersedia. Ada hub yang menggunakan sumber daya eksternal (ada power supply-nya), ada juga yang tidak. Nah, untuk hub yang tanpa sumber daya eksternal, maka semua beban arusnya akan dibebankan pada satu sumbernya dari laptop atau PC, sehingga arus di tiap port akan terbagi dan jumlahnya tidak pernah melampaui jumlah sumbernya. Sebagai akibatnya, jangan kaget kalau ada periferal yang tidak akan berjalan dengan baik. Salah satu periferal yang memerlukan arus yang cukup besar adalah harddisk eksternal.

Jadi, jika anda mau menghubungkan banyak periferal eksternal dan mengharapkan kecepatan yang tinggi, pilihlah USB Hub yang berkualitas dan menggunakan sumber daya eksternal.