Setelah satu acara di Preanger, saya dan kawan-kawan shalat Jumat di Preanger, lalu setelah shalat saya segera menuju kampus, karena mahasiswa tahu bahwa saya selalu berusaha mampir ke kampus setiap Jumat siang. Khawatir ada mahasiswa yang menanti saya di kampus. Pas masuk jalan Ganesha, seperti biasanya memang macet berat karena setiap Jumat ada pasar kaget disana.
Unik juga kalau memperhatikan pedagang-pedagang disana. Ada yang jualan jaket, buku bekas dan buku baru, majalah bekas, sandal, sepatu, kaos kaki murah, baju, CD/DVD bajakan, sampai tuner TV, bahkan sepeda motor (baru). Mungkin tiga tahun lagi diantara mereka ada yang jualan laptopbekas (menurut saya, mungkin saja terjadi). Diantara para pedagang, saya kadang melihat cara-cara marketing yang kreatif. Salah satunya adalah pedagang majalah ‘WARTA EKONOMI’. Majalahnya baru, tapi edisi yang sudah lewat beberapa bulan lalu. Dengan lantang penjualnya menyebutkan judul-judul artikel yang menarik dalam majalan tersebut, sehingga banyak orang yang sambil lalu, membeli juga. Patut ditiru!!!
Hal lain yang menarik adalah penjual motor (baru). Sambil jalan pelan karena macet , dari dalam mobil saya sempat membaca tulisan pada motor yang ditawarkan. Bunyinya seperti ini:
Dosen, Guru, DP Rp 200 ribu, langsung approve!
Sayang fotonya agak goyang, jadi tulisannya tidak terbaca dengan jelas dalam foto tersebut. Saya berpikir, pemahaman apa yang bisa saya peroleh dari iklan motor tersebut.
Apakah guru dan dosen mendapat tempat yang istimewa di masyarakat dan masyarakat cenderung menganggap guru dan dosen itu jujur? Kalo ngredit ngga akan kabur????
atau
Guru dan dosen itu miskin, perlu ditolong?!
atau
Ah, itu hanya salah satu bentuk marketing saja. Mereka tahu yang bubar dari Salman sebagian adalah dosen-dosen ITB yang mungkin ada yang tertarik untuk membeli motor…..
Yang pasti, seorang dosen bisa ke kantor hari Jumat naik angkot, pulangnya naik motor baru.