Apa sebenarnya Visi, Misi dan Program Kerja?

Menyambung posting saya tentang tidak jelasnya keberadaan dokumen visi, misi dan program kerja Cagub-Cawagub Jabar 2008, saya ingin membuka diskusi tentang cara menyatakan visi, misi dan program kerja yang baik.

Visi (vision) adalah pernyataan yang mendefinsikan sesuatu yang ingin dicapai perusahaan/organisasi di waktu yang akan datang. Visi lebih terkonsentrasi ke masa depan (jangka panjang, future) dan cenderung merupakan pernyataan yang sifatnya strategis.

Misi (mission) adalah pernyataan-pernyataan yang mendefinsikan apa yang sedang/akan dilakukan atau ingin dicapai dalam waktu (sangat) dekat atau saat ini. Misi lebih terkonsentrasi ke saat ini dan merupakan target-target yang sifatnya lebih operasional yang mungkin dikaitkan dengan customer, proses-proses dalam organisasi, serta tingkat kinerja yang diinginkan.

Program Kerja adalah program-program nyata yang mungkin untuk diimplementasikan untuk mencapai misi perusahaan atau organisasi.

Kesalahan-kesalahan serta kelemahan-kelemahan yang sering terjadi ketika mendefinisikan hal-hal di atas, diantaranya adalah:

  1. Tidak jelas bedanya antara visi dan misi
  2. Tidak ada dimensi ukur dan nilai-nilai targetnya, sehingga sulit mengukur keberhasilan pencapaiannya
  3. Program-program kerja yang tidak nyata, tidak kongkrit, tidak membumi, cenderung masih jauh di awan

Bagaimana menurut anda?

Iklan

Dimana Dokumen Visi-Misi-Program Calgub Jabar Bisa Kita Lihat?

Saya coba eksplor website KPU Jawa Barat untuk mencari Visi-Misi-Program para calon Gubernur Jawa Barat, ternyata tidak saya temukan. Kalau ternyata ada dan luput dari pengamatan saya, mohon ada yang bisa bantu menunjukkannya. Bagaimana warga Jawa Barat bisa menentukan pilihan, kalau visi misinya saja sampai sekarang belum bisa kita baca?

Akhirnya saya coba search di Google, dan menemukan berita yang menarik untuk kita simak dari Harian Pikiran Rakyat. Saya kutip sebagian dari artikel menarik tersebut:

Demikian diungkapkan Guru Besar Antropologi Unpad, Prof. Kusnaka Adimihardja, Ph.D., ditemui di kantornya Jln. Cigadung Raya Tengah, Bandung, Kamis (6/3). “Setelah membaca visi, misi dan program ketiga kandidat yang telah diserahkan ke KPU Jabar, saya pikir ini terlalu sederhana untuk Jabar yang kompleks dengan masalah. Ketiganya tidak mampu memberikan gambaran apa pun mengenai langkah yang akan dilakukan birokrat Jabar 1 dan Jabar 2 ke depan,” ucapnya.

Menurut dia, isi dari visi misi ketiga kandidat relatif sama, hanya kemasannya yang berbeda. Ketiganya, hanya mampu menjabarkan permasalahan yang memang telah terjadi di Jabar selama 30 tahun terakhir.

Langkah strategi revolusioner apa yang akan mereka terapkan untuk melakukan perubahan, saya tak lihat itu dalam penjabaran visi misi mereka. Visi misi ini terlalu standar untuk cagub/cawagub. Terima atau tidak, saya katakan visi misi ini menunjukkan ketidaksiapan kandidat dalam memahami masalah inti di Jabar,” ungkap Kusnaka lagi.

Nah lho! Kalau sudah begini, apa mendingan Golput saja? Ngapain menghabiskan waktu ke tempat pemilihan untuk memilih calon-calon yang visi-misi nya meragukan? Walaupun pada posting sebelumnya saya coba menggunakan common sense dan logika untuk menentukan pilihan, tapi sekarang jadi ragu.

Bagaimana menurut anda?

Pemilihan Gubernur Jawa Barat, Mau Pilih Siapa?

Saya hanya mendengar saja bahwa Jawa Barat akan melakukan pemilihan Gubernur baru dalam waktu dekat. Saya tidak tahu kapan pelaksanaanya (saya termasuk 21.25% yang tidak tahu, lihat hasil survey). Baru tahu setelah saya telusuri dari website pemda Jawa Barat, http://www.jabar.go.id. Terus terang, sebagai warga dengan KTP Jawa Barat dan bisa disebut putera asli Jawa Barat, saya kurang peduli dengan pemilihan tersebut. Mengapa? Terlalu banyak fakta yang bisa kita lihat yang membuat kita pesimis, siapapun Gubernurnya, tidak ada harapan yang bisa memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi untuk mengubah Jawa Barat.

Berdasarkan info dari situs KPU Jabar, inilah calon-calon yang harus kita pilih:

  1. H. Danny Setiawan dan H. R. Iwan Sulandjana
  2. H. Agum Gumelar dan H. Nu’man Adbulhakim
  3. H. Ahmad Heryawan dan H. Dede Yusuf

Ok, saya mau terus terang, tentang apa yang ada di pikiran saya mengenai calon-calon yang ada, dan pilihan sementara saya jatuh kemana, hanya mengandalkan common sense saja. Saya ingin tahu pendapat anda juga, siapa tahu ada info berharga atau perpektif lain yang bisa mengubah pilihan saya. Inilah algoritma saya untuk memilih:

  1. Semua mempunyai gelar “H.” di depan namanya, saya asumsikan semuanya artinya “Haji”, jadi saya tidak ragu dengan kejujurannya. Kita kan harus berpikir positif.
  2. Memang ada beberapa partai yang saya tidak mempunyai simpati yang kuat, malah cenderung antipati. Tapi terlepas dari itu, bagi saya, dua pasangan pertama (1 dan 2) adalah tokoh-tokoh lama yang sangat mungkin kental dengan gaya, budaya, cara berpikir yang lama. Jika pilih nomor 1, jelas Jawa Barat tidak akan jauh dari sekarang. Nomor 2, ya….. dugaan saya engga akan jauh beda dengan nomor 1. Hanya beda orangnya saja.
  3. Pasangan nomor 3, dari satu sisi saya melihat ini sebagai pemain baru yang mungkin belum berpengalaman. Tapi dilain pihak saya melihat ada satu harapan yang bisa digantungkan ke mereka. Pemain baru, apalagi masih muda, cenderung tidak terbelenggu oleh paradigma lama dan diharapkan bisa membawa ide-ide baru yang bisa mengubah Jawa Barat.
  4. Iseng-iseng saya lihat CV mereka. Perhatian saya pada usia mereka. Dua pasangan pertama adalah kelahiran 40-an dan 50-an. Pasangan yang ketiga, sama-sama kelahiran 66. So, menurut saya ini satu point yang sangat penting untuk dipertimbangkan.

Saya bukan simpatisan kuat siapapun diantara mereka, tapi kalau saya harus memilih, berdasarkan common sense dan logika, saya akan pilih pasangan nomor 3. Saya berharap pasangan muda ini bisa memberikan perubahan yang positif agar Jawa Barat maju secara signifikan.

Bagaimana menurut anda?

Selamat pagi semua ….

Akhirnya long-long weekend berlalu juga. Hari ini mustinya Bandung kembali ke keadaan normal, kemacetan normal, ketidaknyamanan normal, kesemrawutan normal, dst ……

Itulah normalnya Bandung! Untuk sementara jangan berharap banyak bisa lebih baik dari itu.

Buat anda semua, terutama warga Bandung, selamat kembali ke aktivitas normal, semoga setelah istirahat beberapa hari kemarin, semangat kita menjadi lebih tinggi lagi untuk melakukan berbagai pekerjaan.

lambai-tangan.jpg

Sayapun kembali ke rutinitas, salah satunya adalah melambaikan tangan kepada anak-anak yang akan pergi ke sekolah, di jalan depan rumah yang miring.

Buat saya, minggu ini adalah minggu yang agak tidak nyaman untuk dijalani. Senin sampai Jumat adalah hari-hari yang sangat padat, termasuk dua hari harus ke Jakarta. Sudah lama saya menghindari proyek untuk mendapatkan waktu lebih banyak di depan laptop, berinovasi. Ternyata ada juga hari-hari harus bepergian yang tidak terhindarkan ….