Sekitar enam bulan yang lalu ada masalah yang terkait dengan diri saya yang berkaitan dengan dunia maya. Semua berkaitan dengan aplikasi yang pernah saya buat dan saya komersialkan. Lalu populer dan bajakannya dengan cepat bertebaran di dunia maya dan dunia nyata. Di beberapa blog bahkan ada pihak-pihak dengan identitas yang tidak jelas memaki-maki saya (aneh, bajakannya dipakai, lalu pembuatnya dimaki-maki…), bahkan ada yang menyamar dengan nama saya, lalu menyerukan sesuatu yang bertentangan dengan yang saya sampaikan. Memang aneh, tapi itulah gambaran DUNIA MAYA INDONESIA.
Baik, saya bukan mau curhat dan ingin mendapatkan simpati dari persoalan saya pribadi, ini hanya untuk memberikan pemahaman pemikiran saya. Sejak kejadian yang saya alami, saya berpikir:
Ada yang tidak beres dan mengkhawatirkan dengan negara ini. Di satu sisi, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan semua pihak agar penetrasi Internet di Indonesia meningkat dengan cepat, juga menekan supaya harga bisa lebih murah. TAPI…., saya tidak melihat program paralel dari pemerintah untuk mengeruk manfaat yang sebesar-besarnya dari penetrasi Internet, JUGA mempersiapkan langkah-langkah antisipatif untuk mencegah berbagai efek negatifnya. Memang bukan tidak ada sama sekali, tetapi langkah-langkah serta dukungan yang dilakukan pemerintah masih jauh dari yang seharusnya dilakukan ….
Salah satunya adalah apa yang saya alami. Lalu serangan terhadap situs web pemerintah menjadi lebih sering, lalu disadari pornografi merajalela, lalu film fitna, …. Apakah hanya ini dan akan berhenti sampai disini?
Saya kira akan muncul tantangan-tantangan lain yang tidak kalah hebatnya….
Walaupun sebenarnya sudah terlambat, pemerintah harus segera memikirkan langkah-langkah strategis yang terintegrasi dan sifatnya jangka panjang berkaitan dengan hal-hal dunia maya ini, sehingga bukan solusi dadakan yang diambil dalam keadaan panik yang dilakukan. Jangan dianggap remeh. Dunia sedang berubah banyak. Semua persoalan di dunia nyata akan muncul cerminannya di dunia maya!!! Memiliki UU-ITE saja saya kira bukan solusi ampuh, itu hanya kelengkapan yang memang harus kita miliki.
Siapkah kita semua mengahadapi itu semua?
- Baca komentar-komentar di posting terkait di PADEPOKAN BUDI RAHARDJO yang memperlihatkan pandangan masyarakat Indonesia terhadap cara pemerintah menyelesaikan masalah ini.
Ping balik: Fitna, Pornografi, Serangan terhadap Situs Web Pemerintah adalah Awal dari Berbagai Jenis Ancaman Baru (Bag 2) « Arry Akhmad Arman’s Weblog
Saya setuju sekali dengan pendapat pak arry di atas, mungkin sedikit tambahan dari saya, harusnya pemerintah juga memikirkan langkah-langkah preventif (pencegahan), bukannya pencegahan lebih baik daripada mengobati. Sebagai contoh dalam kasus pornografi, harusnya diberikan pendidikan seks pada generasi muda. Pada saat ini banyak terjadinya kasus dalam hal pornografi dikarenakan adanya kurangnya pendidikan seks kepada remaja.
Untuk film FITNA, seperti yang pernah saya tulis di koment saya di postingan pak arry “Akses ke Youtube sudah dibuka”, ada baiknya kita lakukan back-counter sekaligus kampanye “Seperti apa islam yang sebenarnya?” Saya sebelumnya juga sudah pernah download film FITNA, dalam film tersebut, pembuat film mengutip ayat-ayat al-Quran yang sengaja hanya mengutip sebagian dan tidak utuh dalam satu ayat, sehingga terjadi penafsiran yang salah dan ngawur (tanpa memperhatikan asbabul nuzul) menurut PENAFSIRAN pembuat film adalah suatu landasan bagi Islam untuk melakukan aksi-aksi terorisme.Selain back-counter, adalah kita memperbaiki akhlak kita (wah saya kok jadi kaya ustadz) sesuai teladan nabi Muhammad sehingga kita dapat tampil sebagai umat terbaik yang pernah ada.
salam
pramudyaputrautama.wordpress.com