Singkat saja, salah satu julukan kota Bandung adalah ‘Flower City’ atau ‘Kota Bunga’. Faktanya, bunga adalah barang yang paling jarang kita lihat di kota Bandung ini, lebih mudah melihat sampah dari pada bunga di kota ini.
.
.
Masih pantaskah Bandung menyandang julukan tersebut???
Bagaimana menurut anda?
- Saya menulis artikel lain di blog saya yang lain yang mungkin ada relevansinya dengan pertanyaan di atas, yaitu ‘Karpet Bunga Raksasa di Belgia‘
Bandung Kota Kembang ?
8 Tahun lalu saat pertama, saya menginjakkan kaki ke kota bandung untuk menimba ilmu di sebuah perguruan tinggi luar negeri (alias swasta), saya heran kenapa Bandung disebut Kota Kembang ? Kenapa heran, karena sepanjang perjalanan saya yang tampak adalah mall, pertokoan serta jalan yang kadang tidak rata alias berlubang disana-sini, tidak ada bunga disana-sini. Setelah beberapa lama akhirnya saya mendapat kesimpulan (yang saya simpulkan sendiri) bahwa Bandung disebut Kota Kembang bukan karena banyak bunga, tapi karena banyak “kembang” alias neng geulis di kota ini. Yang sepanjang pengamatan saya, apabila saya naik angkot, tidak sulit untuk menemukannya.
CMIIW
salam
pramudyaputrautama.wordpress.com
Kurang lebih masih pantas pak kalo disebut kota kembang 🙂
Saya sudah beberapa bulan gak maen ke bandung, jadi kurang tahu kondisi bandung sekarang gimana. Mungkin kalo bagi saya yang perlu menjadi sorotan selama saya tentang kota bandung (selain neng geulis-nya) adalah : pertama, jalan-jalan yang “gak tahan lama” dan berlubang-lubang. kedua, Angkot yang “anywhere can stop” dan sopirnya sepertinya pernah jadi stuntmaster-nya film “2fast and 2farious”, ketiga, Sampah, saya inget waktu jalan-jalan ke Taman sari, di petigaan Taman Sari dan Ganesha ada tumpukan sampah yang menggunung, entah sekarang masih ada atau tidak. Mungkin itu kalo kesan yang kurang sedap bagi saya untuk kota bandung. Tapi sepertinya gak fair kalo saya bilang yang gak sedapnya aja, ada beberapa hal yang saya suka dari kota bandung, selain neng geulis, udara yang sejuk, toko buku palasari ….ada tempat-tempat jajan / tempat buat wisata kuliner yang banyak bertebaran di kota bandung 🙂 saya kurang tahu kenapa bisa seperti itu, apakah penduduk kota bandung jarang masak sendiri di rumah, dan lebih suka makan diluar, atau gimana ?
Sepertinya Bandung disebut kota “kembang” sebagai kiasan dari kata “Mojang” Pak, ada cerita teman dari Jakarta ” Bulan lalu gue main ke Bandung, dari 10 orang Mojang Bandung, yang cantik 9 yang satunya cuantik banget, tapi minggu lalu gue ke “……..” dari 10 Cewek yang 9 ga enak diliat yang satu lagi lebih ga enak lagi diliat”
Btw pertamanan kota Bandung sudah sedikit berinovasi dengan dibuatnya taman-taman instant di beberapa pertigaan seperti yang depan rektorat
Masih banyak kembang(betulan) pak dimalam minggu.Dijajakan per kuntum(apa namanya ya) di jalan dago. Seharusnya bandung mengambil satu kembang jadi icon nya, seperi singapore yang mengambil anggrek sebagai national flowernya.So kembang apa yang pantas jadi icon kota bandung?
Mungkin kembang yang di maksud sudah mengalami perubahan makna. Menurut arti sekarang saya pikir betul pa masih pantas, dalam arti kiasan kembang = bunga = mojang. :). Soalnya kalau dibandingkan dengan kota besar lain yang pernah saya kunjungi “kembang-kembangnya” kota bandung lebih segar dan enak dipandang. 😀
Ping balik: Gardu listrik hijau berbunga « Waskita Adijarto
haduh sama pak… malang dulu punya julukan Makobu malang Kota bunga..
tapi nyatanya sekarang.. rauang publik udah abis jadi mol dan ruko
sekarang malang dapat sebutan baru kota seribu ruko 😦
—–
hmcahyo.wordpress.com
yang selalu sebel kalo hujan di malang mesti banjir 😦
kl kembang beneran, banyak di cihidueng…tp buat dijual.
aq jg suka bunga loh.
Bandung sih sekarang tamannya parah , terakhir untuk reklame saja banyak pohon besar ditebang ..apalagi Bunga…?
Bagaiamana nih Pemda Bandung teh………..
Jendela Alam
Save the Nature for the Future
“Kembang2 di bandung lebih segar dan enak dipandang”.
Udh prnah k aceh blm? Sy rasa malah jauh kalah cewe2 di bandung. Wanita di sana tidak hanya lebih cantik daripada di kota lainnya, tetapi kecantikannya membuat kita malu untuk memandangnya lama2.. Tetapi membuat hati segera ingin mempersuntingnya.. Apalagi wanita di sana tidak agresif spt wanita di bandung atau jakarta,, dan yg lebih utama menutupi auratnya.
Saya orang bandung, tetapi tdk tertarik dg wanita bandung yg katanya geulis2,, malah bosan melihat wanita yg spt itu lagi, spt itu lagi. Hehehe…