Perhatikan foto di bawah ini. Foto tersebut adalah tumpukan sampah di Simpang Dago, salah satu jalan utama di kota Bandung. Entah mengapa, walikota Bandung saat ini lebih memilih mengangkut semua sampah dan rencananya akan diolah menjadi listrik di daerah pemukiman.
Sampah organik adalah salah satu komponen sampah terbesar, dan sumber utamanya adalah rumah tangga dan pasar tradisional. Seharusnya dilakukan pengelolaan sampah dari sumbernya, yaitu (1) pemisahan jenis sampah, (2) pengolahan sampah organik menjadi kompos. Jika hal ini bisa dilakukan, maka ada beberapa keuntungan yang kita peroleh:
- Volume sampah akan berkurang sangat banyak, sehingga yang diteruskan ke pengolohan akhir volumenya sudah jauh berkurang
- Mendidik masyarakat akan pentingnya hidup tertib dan menjaga lingkungan
- Mendapatkan pupuk gratis, atau bahkan jika dikelola di tingkat yang lebih besar (RW atau kelurahan), kompos yang dihasilkan bisa menjadi bisnis yang menarik
Jika ada rumah yang tidak sanggup melakukan komposting sendiri, pengolahannya bisa dilakukan di tingkat RW atau kelurahan; tapi menurut saya, kebiasaan pemisahan sampah wajib dibudayakan di sumbernya. Mungkin awalnya perlu kerja keras dan kesabaran untuk meng-edukasi masyarakat, tapi ini adalah pilihan yang harus dilakukan demi lingkungan yang lebih sehat dan mendidik masyarakat yang tertib dan cinta lingkungan.