Baca surat pembaca di detik.com tentang layanan Garuda Indonesia yang berjudul “ Status OK Tiket Garuda Bukan Berarti OK Terbang” sangat menarik. Saya kutip sebagian keluhannya:
Saya melakukan chek in Jam 08.45 (belum terlambat) di desk khusus kartu GFF. Pada saat chek in diterima oleh Mbak Gita. Namun, betapa terkejutnya saya karena ternyata pesawat telah penuh dan tidak ada kursi kosong. Padahal di tiket tertera status OK.
Lalu ada beberapa komentar, salah satunya sebagai berikut:
Dewi, Hal ini persis terjadi dengan suami saya. Status ticket OK, dan satu malam sebelum keberangkatan ada petugas Garuda yang menelpon untuk kepastian keberangkatan dan suami saya menjawab bahwa suami saya confirm berangkat. Tetapi aneh bin ajaib waktu akan check in namanya tidak ada. Garuda cukup bertanggung-jawab dan akhirnya suami saya bisa terbang. Tetapi yg saya heran kenapa hal ini bisa terjadi dan ternyata tidak hanya terjadi pada suami saya tetapi pada lebih dari satu penumpang. Ada apa denganmu Garuda???
Komentar-komentar lainnya cukup pedas untuk dibaca, diantaranya ada yang mendukung untuk tetap mendapatkan larangan terbang ke Eropa sebagai pelajaran buat Garuda. Belum ada (baca: mungkin tidak akan ada) komentar dari pihak Garuda soal ini.
So, sekali lagi, menurut saya, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mulai rajin membaca blog serta surat pembaca di media-media online di Internet. Informasi-informasi seperti ini akan menjadi informasi yang menurunkan citra perusahaan dan menjadi informasi gratis yang sangat berharga untuk kompetitor-kompetitor perusahaan kita.
Semoga bermanfaat!
Posting lain yang berhubungan: