Q: Apa yang paling menyebalkan dari angkot Bandung?
A: Ketika saya nyetir mobil di belakang angkot dan segera akan belok kiri; ternyata angkot berhenti menurunkan beberapa penumpang persis di ujung belokan sehingga kita terhalangi; lalu dengan ngedumel kita berusaha belok kanan mau mendahului angkot yang berhenti lama tersebut; pada saat dengan susah payah kita sudah bisa mendahului angkot tersebut dan akan belok kiri, angkot tersebut maju menghalangi jalan kita ke kiri dan melambaikan tangan kepada kita. Grrrrrrr….. wck…. wck….
hmm, kayanya penumpangnya juga gak tau diri tuh Pak. minta turun seenaknya…apa susahnya sih minta turun lebih jauh dikiiit supaya lancar jalannya.
Masih lumayan cuman dilambai, tidak ditonjok :
http://newspaper.pikiran-rakyat.co.id/prprint.php?mib=beritadetail&id=23219
Hehe .. sudah menjadi penyakit kronis sopir-sopir angkot di Bandung Pak Arry. Di mana-mana kita akan sering menemukan angkot berhenti seenaknya ..
@tedytirta:
hiks, jadi merasa tersindir. tapi saya klo mo turun angkot liat2 dulu kok pak.. klo rame ya jauhan deh turunnya..
Saya teringat dengan kutipan “Kita harus berempati pada mereka (para supir angkot). Para supir kendaraan umum itu harus berjuang untuk mengejar setoran. Sementara
kita kan tidak mengejar setoran?”
Setinggi itukah ego sebuah perasaan, merasa dirinya kaya, merasa dirinya paling benar, merasa pendidikannya lebih tinggi tanpa kita saling menghargai, saling mengerti.
Kita harusnya bersyukur dan bersabar, jangan lupa introspeksi diri… yuu mari..
Trash, saya sangat setuju bahwa kita harus memahami perjuangan hidup mereka, bersyukur dan introspeksi. Tapi, rasanya itu bukan alasan untuk membiarkan pelanggaran lalu lintas yang sering dilakukan mereka.
Sayang…., saya tidak dalam kapasitas untuk mengubah keadaan tersebut ….
Seharusnya pemerintah menata sistem transportasi di kota Bandung, sehingga sistem yang lancar pada akhirnya dapat memberikan kenyamanan kepada kita semua. Terutama dalam hal ini, sopir angkot, pengguna angkot, serta pengguna jalan lainnya ….
salam,
arry
Pada dasarnya kita para pengguna lalu lintas dan para sopir angkot punya visi yang berbeda di jalan .
kita menggunakan jalan untuk kenyamanan dalam bertransportasi, sedangkan mereka (sopir angkot) menganggap jalan sebagai “kantor” untuk mencari uang. akhirnya akan terdapat perbedaan gaya menyetir dijalanan.
namun, apakah hal ini hanya kita biarkan saja? sedangkan setiap harinya akan banyak kerugian-kerugian besar dari kemacetan yang disebabkan oleh mereka (para sopir angkot) ??
mungkin mudah apabila pemerintah mengganti sistem tranportasi yang ada. misalnya menghapuskan angkot dan mengganti dengan sistem transportasi masal yang lebih baik, tapi masalahnya para sopir angkotnya itu tidak mungkin akan tinggal diam. pastinya mereka akan melakukan aksi dan melakukan ancaman-ancaman. karena sopir2 angkot itu gak punya pandangan yang sama dengan kita. mereka tidak merasakan dampak kerugian, yang mereka tau hanya bagaimana mengejar setoran dan bisa mencari nafkah. di lain sisi, kita terus-terusan dirugikan. ujung-ujungnya pemerintah tidak berdaya.
kesimpulannya, masalah angkot sudah terlalu rumit. dan bila ingin menyelesaikan, pemerintah harus lebih berani. siapkan payung hukum yang jelas dan lakukan !!