Bandung adalah kota saya. Saya lahir di Bandung, tumbuh besar di Bandung, sekolah sampai S3 di Bandung, menikah dengan orang Bandung, dan kini tinggal bersama istri dan anak-anak saya di Bandung. Ayah, kakek, dan kakek buyut saya juga orang Bandung.
Dulu, saya tinggal di tengah kota, di daerah Kebon Kawung, di salah satu jalan yang namanya diambil dari nama kakek saya. Sekarang saya bersama keluarga tinggal di salah satu kompleks di Bandung Utara yang dikepung oleh kafe-kafe. Pilih tinggal disini karena dekat ke kantor saya di jalan Genesha, jauh dari keramaian (dulu), dan ketika beli harganya sangat murah dibandingkan daerah-daerah lainnya. Waktu itu, sebagai dosen muda yang baru kawin hanya daerah ini yang terjangkau oleh penghasilan saya, itupun dengan nyicil ke Bank. Alhamdulillah, sekarang sudah lunas….
Melihat Bandung dari waktu ke waktu memang menjengkelkan. Bukan perbaikan yang kita lihat, tetapi ketidakberesan di segala sektor yang makin tampak dimana-mana. Ketertiban umum juga menurun drastis dari waktu ke waktu. Kadang jengkel dan stress melihatnya!
Dalam hati kecil, kadang ada keinginan untuk menjadi walikota Bandung, semata-mata hanya untuk membuktikan bahwa banyak hal yang rasanya bisa kita lakukan untuk memperbaiki kota tercinta yang dulu pernah dikenal sebagai Paris van Java ini.
Yah…., memang tidak mungkin jadi walikota kalo tidak ada yang mendukung, jadi supaya kritik dan pemikiran-pemikiran saya tentang kota Bandung tidak terpendam, saya coba tuliskan dalam BLOG ini. Oh ya, jangan lupa tengok tulisan-tulisan saya yang berkaitan dengan kota Bandung dalam BLOG in.
Walaupun gaya penyajian saya kadang pedas, tapi percayalah, tidak ada itikad buruk untuk menjatuhkan pribadi seseorang, atau bermusuhan dengan pengelola kota,
semuanya hanya ungkapan kecintaan seorang warga yang tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk berkontribusi memperbaiki kota yang dicintainya ini…..
ditunggu pak kritik dan pemikiran-pemikiran saya tentang kota Bandung … 🙂
setuju!!
Sutuju pak . . . kapan pak rencanannya ? he . . .
Ass w w,
Salam kenal pak… saya dukung untuk maju jadi pak wali kota bandung.
wass
saingan sama pak adinoto dong?
@abahoryza, setelah bapak mengomentari ini, saya search di Google dan baru tahu ada calon walikota yang namanya adinoto.
Saya khawatir salah. Apakah yang dimaksud adinoto.org yang slogannya ‘rebuilding Indonesia’? kalau benar, saya belum memahami kaitannya urusan walikota bandung dengan tulisan-tulisannya disana. mungkin adinoto yang lain ya?
Bagi saya, persis seperti yang saya tulis, keinginan tersebut hanya dalam hati kecil yang tumbuh dari ungkapan kekesalan dan kepenasaranan terhadap berbagai persoalan kota ini.
Kalau dikatakan bersaing, dengan siapapun, jelas tidak! Sampai detik ini saya tidak pernah terpikir untuk betul-betul jadi walikota, lebih enjoy nge-blog, menumpahkan ide-ide, seolah saya walikotanya. Itu cukup buat saya…..
sayangnya bener kang, adinoto.org itu lah … klo akang baca lebih jauh, banyak juga kok tulisan dia yang membincangkan kota bandung. yah gpp kang bersaing secara sehat.
dan jadi walikota bandung versi blogger kan bisa demokratis banget, nggak ada intervensi partai, kecuali partai blogger kalo dah ada 😛
@abahoryza, ya, saya kira betul juga, kita bicara seperti republik mimpi yang ideal ……..
knapa judul blog nya gak bandung.wp.com pak??
heheheh…
hidup bandung.’
jreknong…!!!! ada yang mau jadi wali kota euy… dukung jangan ya.!? /// tar kalo sistemnya udah mempertahankan yang baik dan mengeliminir yang buruk… bukan mempertahankan yang buruk dan menyisihkan yang baik, kuring dukunglah kang, ayeunamah jadi wawalikotaan wae heula. hehehe, hapunten nya! .xD
******
ati2 ah orang baik masuk sistem ayeunamah sok janten rusak
Assalamu’alaikum,
tuk jadi walikota sptnya bapak sudah punya modal tu… asli..sli orang bandung, turunan orang bandung pokoknya asli orang bandung (dulu pas ngikut kuliah, sy pikir bapak asli padang). kalaupun sekarang bapak baru jadi walikota di blog semoga tetap membawa perubahan. dan semoga para pejabat di daerah maupun dipusat sudah pada melek teknologi informasi, sehingga mereka jadi tahu bahwa didepan kita ada dunia, dunia maya yang berisikan berbagai macam hal (bukan dunia lain).
wassalam
dadang
smkn 2 bangkalan
sayaaaa?
nunggu dilamar jadi sekpri walikota aja deh, jadi tukang bersih2 sapu2 boleh.. tukang makan2 juga bisa.. tukang bikinin bahan presentasi juga okee, tukang nulisin blog nya walikota? oh TIDAK! blog tidak boleh diwakilin 😀
Setuju Pak, mari kita bangun Bandung jadi kota yang BERMARTABAT ceunah.
Hallo Pak,
Saya dukung deh bapak jadi walikota Bandung, asal………hmmm dukung PERSIB 100%.
hehehe..oya pak,tolong dibenahi maslah transportasi di kota Bandung. Terutama keberadaan angkot..!! yang menurut saya sudah tidak rasional dari segi jumlahnya..
Sip..!?
Pak Arry apa kabar? Hebat euy
Saya setuju dan mendukung kalau pak Arry
jadi walikota Bandung…………….BRAVO
SeTuJu. SeTuJu, SanGaT SeTuJu …!
SaYa DukUnG KanG …!
Bandung tahun 80an. Ah, masa-masa indah.
Apa bisa terulang lagi pak?
Udara yang segar…..
Jalan yang terasa lebih lapang…..
Hijau…..
Dan yang paling saya rindukan, kabut di pagi hari.
Bandung seperti apapun, asal tidak seperti yang sekarang ini, semerawut.
Kita berjuang pak, lewat jalan kita masing-masing buat Bandung.
Angkot? Hehehe.. kita punya dendam yang sama bos…! Cuma, masalahnya bukan hanya di angkot. Para pengguna jalan di Bandung pada umunya sudah lieur… trotoar dianggo PKL, pejalan kaki turun ke bahu jalan… selempat-selempit di sela beca dan angkot yang ngetem… Eh ketang, ngetem mah harusnya benar karena berasal dari kata “time” (menunggu waktu berangkat). masalahnya, becak dan angkot itu kan bukan menunggu waktu berangkat, tapi menunggu penumpang. Jadi, nongkrong ngahalangan jalan batur. berapa kerugian negara akibat korupsi mereka? Hitung saja berapa menit para pekerja di Bandung kehilangan waktu produktifnya di jalan raya… gampang! Itu korupsi yang tidak terasa oleh mereka, yang katanya rakyat kecil!
Ping balik: Selamat Memilih, Hayu Babarengan Bebenah Bandung! « Arry Akhmad Arman’s Weblog
Arry kumaha damang , iraha smpn 1 bandung angkatan 81 kumpul kumpul.
Salam, Adi Susila
makaci bgt bwt perhatian mengenai bandubg
Meninggalkan Bandung pasti “waas” ka Gg Dulatip na lah…..atawa simpang dago…..
datuju lah…..
sikabayan teh urang bandung tapi urang bandung ulah siga si kabayan….
cenah
Saya dari Malaysia, dan tahun ini sahaja saya udah 3 kali ke Kota Bandung…. ramai orang2 Malaysia suka ke Bandung.. Flight ke sana sentiasa penuh… Sebulan lepas semasa saya menaiki Air Asia, duduk di sebelah orang Cina Malaysia, dan dia berkata, orang Cina pun mulai suka pergi ke Bandung, bagus Pak blognya… saya akan ikuti perkembangan seterusnya.. I love Bandung..
Saya tunggu kiprahnya kang, harus ada keberanian untuk bertindak beda guna kebaikan. Renungannya, orang bilang bandung menggeliat ekonominya. tapi siapa yang menikmati ?, siapa yang memasang jaring untuk terkumpulnya rupiah ?. orang Bandung (native) ?, tidak kang, mereka hanya kebagian polusi, kemacetan dan dekadensi disegala hal, termasuk mahalnya biaya hidup saat ini. orang Bandung butuh pemimpin yang mengayomi, yang mengeluarkan legislasi yang bisa diharapkan dapat membuat mereka serasa ada di Bandung (seperti dulu). Butuh Tim Hukum untuk akang saya gabung
coba bapak jadi walikota bandung
.hha..kumcalam kang,.sugan teh sayah wungkul nu hayang jd walikota teh,..web sayah aza namina wlkt…wkkwkwkwk,..kabenaran keur keuheul baheula mah ku kalakuan pamimpin kota, naon deui nu bisa dibanggakeun ti kota kalahiran,.jalan angger ruksak,persib teu dibere dana,jalan rusak keneh wae,.trus dana kamana keun???.asa teu ngarasakeun,.mall beuki pinuh, padahal teu saeutik gedung nu jadi bangke,.tingali banceu,.asia afrika sisieun kantor pos, hareupeun bip,..can nu laena,..fo kalakah nyenangkeun para pendatang, warga sorangan sugan aya nu ngarasaan fasilitas kota,..punteun ach kalakah ngagulatuk..sugan sapamikiran, sa visi,pikeun bandung leuwih hade ditangtungan ku kabeh manusa,.amien..(without rice)..
Saya setuju dengan segala apa yang ada dalam benak pikiran bpk. arry Akhmad. dan saya tahu betul sejara daerah bapak tinggal di kawasan kb. kawung. karena bapak anda sekarang dikenal dengan jalan Akhmad. kadang saya juga beroikiran sam dengan bapak, andai saja saya menjadi walikota bandung, akan saya kembalikan kepada jaman keemasan kota bandung tempo dulu. salam kenal pak Arry
Sebagai org luar kota bandung, dan sdh netap bbrp tahun di bandung, saya setju skali dgn calon kota bandung pak arrie akhmad.. melihat kondisi kota bandung dan sekitar nya rasanya sdh ga layak guna terutama di jalan utama… line polis yg sdh tak terlihat lg, taman di persimpang jln dan jalur hijau yg sdh tdk pernah di benahi.. dan pemakai jln yg sdh tdk beraturan.. anjal, pengamen, pengemis, penjual kaki lima sdh menjamur di mana2..
yg pengen saya tanyakan sm pemkot Bandung sekarang apa dia pernh memikir kan kota nya atau wilayah nya ?
rasanya smua itu cuma dlm bumbu2 di dlm pemilihan calon pemkot pada wkt itu.. tp realisasi nya nothing !! begitu dia kepilih jadi wali kota..
smoga pak Arrie tdk pernh lupa dgn niat baik nya..
salam wa rahmah,
salam kenal pak arry, saya setuju dengan pemikiran bapak mengenai kota bandung yang semakin heurin ku tangtung. Bandung utara yang pembangunannya semakin menggila, apalagi sekarang harganya semakin naik saja. Berbagai komplek perumahan mewah seolah berlomba lomba menghabiskan lahan yang ada. Akibatnya kota bandung semakin terancam banjir, sumber air semakin susah, sungai mah tos teu kedah di carioskeun deui ….. bau plus warna warni. Bandung ayeuna mah sanes parij van java … tapi Gaza Van Java kitu 🙂 jiga kota sisa perang, balatak dimana mana … eehh janten kapanjangan asa kenging tempat ngaluarkeun unek unek … hapunten ah pa 🙂
salam
note : menurut bapak, keluarnya perda no. 1/2008 dan dilanjutkan dengan pergub mengenai pembangunan di KBU bakal effektif ga pak ???
Bandung panineungan.. ayeuna mah beda jadi rame pisan .. jalan jadi mararacet… tapi angger ari endahna mah, geulisna mah aya keneh… 🙂 Peace and Keep blogging.
masalah di bandung: angkot, sampah, pedestrian, macet, jangan menjadikan jakarta sbg contoh
Setuju pak! alangkah lebih baik jika Bandung tercinta ini dikelola dengan baik.. 😐
keren …………………..
Wah.. sekalian saja pak jadi gubernur.. saya dukung banget pak, daripada calon gubernur ataupun wakil gubernur yg ada cuma bisa “jualan obat” tanpa tindaklanjut yang jelas bagi kota bandung. Mungkin kalau Pak Arry jadi walikota ataupun gubernur infrastruktur kota bandung bisa di “update” sedikit untuk kembali menjadi kota yang terpelajar dan berteknologi tinggi (dan saya ga akan heran kalau pak arry jadi walkot tiba2 semua jalan di bandung uda pake tag digital aja hehehe..)
Oiya, tulisan2 bapak selalu menarik, dan saya senang dengan gaya bahasanya yg oke bgt pak. 😀 Ditunggu tulisan terbarunya.
Muhun abdi oge sanos sanes urang bandung, ngaraos ayeuna bandung teh masih semrawut. 10 tahun abdi tinggal di Bandung kapungkur.