Memimpikan Bandung sebagai Pusat Industri Software

Negara ini memang aneh. Beras adalah makanan pokok kita, tapi kita sering meng-impor beras. Konon kita negara penghasil minyak, tapi kita kewalahan ketika harga minyak dunia melambung tinggi. Konon orang yang tak mampu itu hanya bisa makan tahu dan tempe, ternyata kedelainya kedelai impor. Usaha mencari produk andalan selalu kandas terbentur bahan baku yang harus diimpor sehingga tidak bisa menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif.

Software, konten, atau secara umum industri kreatif adalah salah satu jenis industri yang dapat menjadi solusi yang dapat didorong, karena industri ini tidak memerlukan bahan baku khusus, hanya memerlukan kreativitas. Produk jenis ini dapat memberikan nilai tambah yang sangat tinggi. Pada dasarnya banyak hal mudah yang dapat dilakukan pemerintah untuk mendorong ke arah tersebut, misalnya:

  1. Menyelenggarakan event-event IT di kota Bandung. Bukan hanya pameran komputer, tetapi kompetisi-kompetisi besar IT dan Teknologi dengan hadiah menarik, kalau perlu kompetisi regional Asia Pacific.
  2. Menyediakan infrastruktur untuk mempermudah pertumbuhan industri IT, termasuk startup company. Di Bandung banyak dapur perusahaan IT yang tumbuh di rumahan. Pemerintah bisa mengajak investor dan penyedia infrastruktur jaringan ICT untuk sama-sama menyediakan fasilitas yang lebih baik, misalnya berupa gedung-gedung dengan infrastruktur IT yang baik, dan harga yang terjangkau (tidak terlalu berbeda jauh dari sewa rumah).

Dengan berkumpulnya perusahaan-perusahaan tersebut dalam satu gedung atau area yang berdekatan, dapat diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:

  1. Penyediaan infrastruktur ICT menjadi lebih efisien dan murah
  2. Penyediaan fasilitas bersama secara efisien, misalnya ruang seminar ukuran sedang, ruang-ruang meeting yang representatif, ruang pamer bersama, dan sebagainya.
  3. Fasilitas pendukung untuk industri ICT, seperti toko buku, toko komputer dan software, perusahaan-perusahaa percetakan.
  4. Interaksi yang tinggi antar perusahaan-perusahaan.

Pemkot juga dapat memberikan berbagai kemudahan yang berkaitan dengan perijinan, retribusi dan hal-hal lain yang dilakukan dalam kendali Pemkot, baik untuk pelaku industri yang ingin ditumbuhkan, juga untuk perusahaan penyedia infrstaruktur pendukungnya.

Dengan cara-cara seperti ini, mimpin BHTV (Bandung Hitech Valley) semoga bisa terwujud.

Iklan