Belum lama ini Kapolda Jawa Barat diganti. Tampaknya penggantinya ini orang yang istimewa, berani mendobrak kebiasaan buruk, dan tentunya memberikan banyak harapan. Hal pertama yang menghebohkan adalah menertibkan proses pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi). Jangan berharap ketika masuk gerbang kantor polisi kita disapa oleh para polisi yang menawarkan bantuan untuk mendapatkan layanan VIP. Semua orang sama! Bayarnya sama, haknya sama! Dampaknya, salah satu rekan dosen yang memperpanjang SIM perlu waktu 2 hari untuk menuntaskan semua proses. Salah satunya adalah karena antrian tes kesehatan. Dulu, banyak proses yang bisa dilewat, termasuk kesehatan dan tes kemampuan mengemudi. Sekarang semua harus dilalui, jadi antriannya panjang.
Ok, kita kembali ke topik kita. Gebrakan lainnya adalah penertiban pelanggaran HAKI. Hasilnya adalah ‘tukang jualan software bajakan‘ dan ‘penjual DVD bajakan‘ tutup semua. Walaupun yang tempatnya tersembunyi masih tetap jalan. Ini membuktikan masih ada ‘main mata’ antara penjual dan aparat. Saya pikir kali ini tidak main-main dan akan berjalan terus, karena bukan semata-mata hanya mau memperlihatkan gebrakan jabatan baru, tetapi saya berasumsi bahwa Kapolda yang sekarang ini memang beda dan serius. Ternyata, sekitar seminggu lalu, penjual software bajakan di seputar kampus ITB sudah mulai berjualan lagi. Saya belum tahu di tempat-tempat lainnya.
Terlepas dari masalah bahwa kita memang miskin dan software diperlukan untuk mencerdaskan kita, ternyata memang tidak mudah mau melakukan perubahan di negeri ini. So, jangan terlalu berharap negeri ini akan menjadi lebih tertib dalam waktu dekat ……….
Arry Akhmad Arman