Jangan Jawab ‘Tidak Tahu’!

Pertanyaan ini selalu muncul ketika saya menjelaskan tentang tips-tips menghadapi sidang Tugas Akhir, Tesis atau Disertasi kepada mahasiswa. Tapi jika dijeneralisasi, hal serupa bisa juga terjadi pada presentasi umum.

Pak, apa yang harus saya lakukan jika saya ditanya sesuatu yang sebenarnya saya tidak tahu?

Biasanya jawaban saya seperti ini:

Pertama, harus disadari bahwa penanya sangat tidak berharap mendapat jawaban “saya tidak tahu” lalu berhenti, tidak ada lanjutannya. Kedua, jangan sampai sok tahu, menebak jawaban, dan jawabannya SALAH TOTAL! Penanya akan mengetahui bahwa anda sebenarnya tidak tahu, tapi SOK TAHU! Ujungnya adalah kehilangan simpati! Kalau kita sedang jualan, pasti jualannya engga laku. Kalau sedang sidang, pasti nilainya cenderung turun…

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan. Dengan pemahaman dua hal di atas, maka yang selalu saya sarankan adalah ‘mencoba tetap menjawab, mengandalkan logika umum atau common sense, dan logika kita tersebut kita jelaskan dalam jawaban kita’.

Anda ditanya tentang X dikaitkan dengan sesuatu yang sedang anda presentasikan, dan anda tidak tahu benar dengan si X tersebut. Berpikirlah dengan cepat, gunakan logika umum dan common sense…., lalu jawablah dengan gaya seperti ini:

Maaf pak, sebetulnya saya kurang paham betul tentang X ini, tapi menurut pemikiran saya ….. (anda jelaskan logika yang sudah anda pikirkan tadi) …..

Mungkin saja jawaban anda salah, tapi penanya akan lebih menghargai usaha anda untuk menjawab dan bisa memahami logika berpikir anda. Tentu saja, idealnya anda bisa menjawab dengan yakin dan benar, tapi ini resep yang lumayan ampuh untuk mengatasi keadaan yang tidak diharapkan itu….

Semoga bermanfaat!

12 komentar di “Jangan Jawab ‘Tidak Tahu’!

  1. Kalau pertanyaan urusan kuliah saya tidak pernah menjawab tidak tahu … karena saya butuh nilai dari usaha menjawab itu tadi. Bermanfaat nih 🙂

    Sip, satu prinsip yang sangat baik dan patut ditiru oleh siapapun!

  2. Kalau di kuliah saya jelas ga bisa jawab tidak tahu pak. Bisa ditertawakan mahasiswa nanti. Biasanya saya jawab dengan hal yang reasonable. Misalnya, “Saya pernah baca sekilas tentang itu. Hanya saya belum mendalaminya. Nanti saya cari lagi.” Padahal sama sekali ga tau yang dibicarakan itu apaan. Untung aja mereka bisa menerima. :mrgreen:

    Jangan sampai mahasiswa bapak baca komentar ini pak! ha-ha-ha…
    Di kuliah saya jawab apa adanya pak…., wah saya sendiri belum tahu tuh, nanti saya coba cari tahu dan tolong tanyakan lagi pada pertemuan berikutnya kalau saya lupa. Nah celakanya, pas minggu depannya, saya lupa tidak mencari tahu yang saya tidak tahu itu …… Cilaka!

  3. Biasanya sih ngeles dikit pak, ya bisa-bisanyala gimana caranya agar keliatan bisa dan tidak “makin terjerumus” oleh pertanyaan itu. hihihihihi …

    Makasih pak tipsnya

    BTW, koleksi fotonya bagus2 loh pak … sudah liat koleksi foto saya di menu Ruang Foto

    Belum saya lihat secara serius, nanti kalo lagi santai saya nikmati foto-fotonya secara khusus…

  4. TA masih lama. Bisa jadi referensi dan dipraktikkan sebelum hari itu terjadi.

    ardianeko.wordpress.com

    Waktu berjalan sangat cepat, tiba-tiba anda sudah harus sidang. Pada saat itu, jangan lupa tips ini, karena menurut pengamatan saya hampir selalu terjadi. Kalo perlu konsultasi langsung, buat janji ketemu saya via email. salam.

  5. Wah, pengalaman seperti itu pernah terjadi saat saya ujian skripsi 12 tahun lalu. Saya menjawab pertanyaan salah seorang penguji dg mengambil perbandingan dg sesuatu yg ada di sekitar saya. Kedengarannya jawaban yg bodoh. Tapi karena bisa saya kaitkan jawaban saya dg pertanyaan yg diajukan, dosen pengujinya hanya bisa mangguk-manguk.

    Ok Pak Arry. Salam kenal. Sudah lama pengen komen, tapi baru terlaksana sekarang.

    Salam kenal kembali pak! Terima kasih sharing pengalamannya.

  6. Ping balik: Sepuluh tips sidang pendadaran S1 « Systems Thinking

Tinggalkan komentar