Bandung Ecocity

Seminggu ini saya banyak membaca hal-hal yang baru dan sementara meninggalkan bacaan saya sebelumnya di seputar IT Management. Kini saya mencoba banyak belajar tentang ekonomi wilayah, perencanaan kota, manajemen transportasi, dan satu hal yang paling menarik buat saya adalah konsep ECOCITY. Saya sedang membaca bolak-balik tentang konsep tersebut, cara perencanaanya, serta beberapa kasus pengembangan ECOCITY di Eropa. Sungguh menarik!

Saya sedang memikirkan kota Bandung untuk diarahkan menjadi ECOCITY, sehingga Bandung menjadi kota yang terasa bersahabat dengan alam. Wah….., mimpi yang berat, tapi bukan tidak mungkin dicapai.

Berikut ini adalah sebagian kutipan mengenai konsep tersebut:

The idea of an ECOCITY is that it should be in balance with nature. This can be achieved through space-saving and energy-efficient settlement patterns, combined with transport patterns, material flows, water cycles and habitat structures that correspond to the overall objectives for sustainability.

An ECOCITY is composed of compact, pedestrian-oriented, mixed-use quarters or neighbourhoods, which are integrated into a polycentric urban system in public-transport-oriented locations. In combination with attractively designed public spaces, integrating green areas and objects of cultural heritage to create varied surroundings, an ECOCITY should be an attractive place to live and work. Such sustainable and liveable structures contribute to the health, safety and well-being of the inhabitants and their identification with the ECOCITY.

Kita harus optimis, walaupun tantangannya berat, Bandung memungkinkan kita arahkan menjadi ECOCITY, suatu tempat seimbang dengan alam dan memberikan kenyamanan yang alami bagi penduduk dan pendatangnya.

Bagaimana menurut anda?

[Update, 2 Juni 2008]

Referensi:

  1. http://citiesalliance.org/doc/resources/cds/iclei/iclei_report_final_draft.pdf
  2. http://www.ecocityprojects.net/upload/00Library/book_1_kap1.pdf
  3. http://www.ecocityprojects.net/upload/00Library/book_1_kap2.pdf
  4. http://www.ecocityprojects.net/upload/00Library/book_1_kap3.pdf
  5. http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_city

Parkir harus dibatasi dan pelanggarnya ditindak tegas!

Menyambung posting saya sebelumnya tentang “Pembatasan Parkir di Kota Bandung“, serta terinspirasi sikap tegas Pemda Jakarta terhadap pelanggar parkir, saya ingin tahu pendapat rekan-rekan sekalian jika:

  • Di Bandung dilakukan pelarangan parkir di badan jalan yang berpotensi memacetkan
  • Dilakukan tindakan yang tegas terhadap para pelanggar parkir, dengan cara melakukan penggembokan dan denda yang cukup besar.

Penambahan lahan parkir adalah solusi tidak berujung dan cenderung hanya akan meningkatkan pengguna kendaraan pribadi, yang akan meningkatkan konsumsi BBM dan meningkatkan polusi. Ide ini diharapkan secara alami akan memaksa pengguna kendaraan pribadi akan beralih ke angkutan kota karena susah parkir. Secara paralel dilakukan penataan angkutan kota secara bertahap supaya lebih aman, nyaman dan tertib.

Silakan bayangkan, tidak ada lagi deretan parkir di badan jalan Ganesha sekitar kampus ITB, badan jalan Taman Sari sekitar kampus Unisba, dan berbagai tempat usaha yang tidak memiliki tempat parkir yang cukup.

Apa dampak yang diharapkan?

  • kemacetan berkurang
  • laju penambahan kendaraan bermotor akan menurun
  • polusi berkurang
  • ketertiban umum meningkat
  • sopir angkot meningkat kesejahteraannya

BAGAIMANA MENURUT ANDA???

Selamat Buat Pak Taufikurahman!

Memperhatikan frekuensi tulisan Kang Taufikurahman di blog-nya yang akhir-akhir ini jadi lebih rajin dan hampir selalu menulis tentang kota Bandung, terjawablah sudah alasannya. Harian Pikiran Rakyat hari ini menurunkan berita tentang pencalonan TAUFIKURAHMAN sebagai Calon Walikota Bandung dari PKS.

Dengan demikian, sampai saat ini ada dua dosen ITB yang menawarkan diri untuk berbakti membenahi kota Bandung:

  • Arry Akhmad Arman, sebagai calon Wakil Walikota dari pihak Independen, berpasangan dengan Syinar Budhi Arta. Info selengkapnya dapat dilihat di http://bandungindependen.wordpress.com
  • Taufikurahman, sebagai calon Walikota dari PKS (wakil walikota belum ditentukan).

Selamat buat Pak Taufik, semoga Bandung bisa lebih baik di masa yang akan datang. Siapapun yang memimpin Bandung, asal punya itikad baik untuk BEBENAH BANDUNG tanpa pamrih dan tanpa dibebani oleh kontrak-kontrak politik dengan pengusungnya, Insya Allah Bandung akan menjadi lebih baik. Saya percaya Pak Taufik adalah orang yang memiliki integritas yang tinggi.

Sekali lagi, selamat Pak. Semoga ini adalah awal kontribusi perguruan tinggi (khususnya ITB) yang lebih nyata untuk daerahnya.
Salam Independen,
ARRY AKHMAD ARMAN

BLT: Belajarlah dari Kasus Aborigin

Ada artikel menarik yang saya baca di HARIAN UMUM SINAR HARAPAN (versi ONLINE) berkaitan dengan program BLT yang akan dijalankan pemerintah. Kutipannya adalah sebagai berikut:

……………….

Aborigin Australia

Mari belajar dari prilaku suku Aborigin di Australia. Dulu mereka dikenal sebagai ksatria yang tangguh, pantang menyerah dalam berburu nafkah untuk keluarganya dengan menguasai alam. Sebelum datang kaum imigran Eropa, usia mereka rata-rata 70-80 tahun. Cahaya hidup memancar dari wajah dan tatapan mata mereka.

Tapi setelah terkena welfare programs dari kaum imigran, banyak dari mereka justru meninggal pada usia 38-40 tahun. Gairah dan semangat hidupnya sirna. Langkah dan postur tubuh kaum lelaki dewasa suku Aborigin tak lagi tegap dan perkasa seperti leluhurnya.

Melalui welfare programs seperti dikeluhkan mayoritas warga Australia suku Aborigin, mereka merasa kehilangan peran, kehilangan kuasa atas alam, hidup dan masa depan, serta hidup tanpa harapan. Akibatnya, terjadi tingkah laku sosial yang destruktif, terutama kekerasan dalam keluarga, alkohol, narkoba bahkan sampai membunuh dan bunuh diri.

Ketika pemerintah Australia mengucurkan dana semacam BLT itu, kaum lelaki Aborigin kehilangan peran sebagai pencari nafkah bagi keluarga, karena mereka merasa tak perlu lagi berburu di hutan dan bekerja di kebun. Tiap bulan pasti ada dana bantuan sosial dari pemerintah kepada setiap keluarga miskin.

Tapi kenyataannya, welfare programs justru telah merusak mental, etos kerja dan masa depan orang-orang miskin Aborigin, bukan menolongnya keluar dari kemiskinan. Dalam masyarakat tradisional, pencarian nafkah dan kepemimpinan berada dalam domain di mana laki-laki berperan secara dominan. Tapi welfare programs menghilangkan domain itu. Akibat-nya, kaum lelaki Aborigin merasa tidak punya arti lagi untuk bekerja keras.

Para suami miskin menganggap kehidupan sosial akan tetap berjalan normal sekalipun mereka kelak tiada. Tetapi anak-anak mereka akan berpikir ayahnya tak berguna. Mereka bahkan menjadi malu karena ayahnya penganggur, hanya hidup untuk menadah dana kompensasi pemerintah. ……………..

Referensi lengkap:

Akan sukseskah program BLT?

Program BLT (Bantuan Langsung Tunai) bukanlah pertama kalinya diterapkan di Indonesia sebagai bantuan langsung untuk keluarga miskin sebagai kompensasi dari satu kebijakan pemerintah yang menyulitkan mereka. Hal yang selalu terdengar dari penerapan program tersebut adalah tidak tepatnya sasaran. Penelurusan keasalahan selalu berujung kepada tidak akuratnya data keluarga miskin di Indonesia.

Saya khawatir, penerapan program tersebut akan kisruh dengan persoalan yang sama. Ada si miskin yang tidak mendapat bantuan, di lain pihak ada si mampu yang masuk dalam daftar penerima bantuan. Data kependudukan di Indonesia tidak pernah ditangani secara serius, tuntas dan berkelanjutan. Begitu banyak kegiatan besar, pengawasan dan sebagainya yang tergantung dari data-data tersebut. SENSUS, PILPRES, PILGUB, PILWALKOT, pengawasan korupsi, pembagian bantuan keluarga miskin adalah contoh-contoh yang penerapannya memerlukan dukungan data-data tersebut. Betapa banyak usaha berulang yang dilakukan untuk hal yang sama (update data kependudukan), tapi tidak pernah berbuah sesuatu.

Data kependudukan dan status keluarga di Indonesia harus segera dibenahi, supaya pemerintah mendapat gambaran yang akurat mengenai keluarga miskin dan perlu dibantu. Betapa besar manfaat dan penghematan yang dapat dicapai jika data tersebut tersedia dengan akurat.

Saya sangsi program BLT akan berjalan secara mulus dan tepat sasaran hanya dengan mengandalkan data lama yang konon sudah di-update.

Bagaimana menurut anda?

Masyarakat Bawah Berharap Banyak!

Sejak nekad mencalonkan diri jadi bakal-calon wakil walikota Bandung, banyak masyarakat yang ingin memberikan dukungan, tapi mereka ingin dialog dulu dengan siapa yang akan mereka dukung untuk mendengarkan langsung dan bertanya tentang berbagai hal. Karena banyaknya permintaan tersebut, saya dan bakal calon walikota tidak pernah bersama, tapi sudah berbagi tugas mendatangi masyarakat sampai ke pelosok-pelosok.

Pengalaman baru buat saya…., tapi alhamdulillah, saya mudah akrab dengan mereka. Ternyata, selama kita mau mendengar dan memposisikan diri sejajar dengan mereka (bukan sebagai juragan yang ingin dihormati), masyarakat begitu antusias, terbuka dan mudah akrab. Kalau dijeneralisasi, sederhana saja harapan mereka.

Pada umumnya masyarakat bawah ingin melihat perubahan yang besar, tapi perubahan yang lebih berpihak kepada mereka. Mereka juga ingin pimpinan yang mudah ditemui untuk curhat dan mau mendengar keluh kesah mereka.

Beberapa orang tua yang sudah sepuh, yang masih sempat ikut menjalani perang kemerdekaan menyampaikan kegelisahannya bahwa kemakmuran masyarakat sedang menuju kemunduran yang luar biasa. Mereka sedih bahwa kemerdekaan yang ikut mereka perjuangkan dengan berbagai pengorbanan yang ikhlas ternyata berbuah suatu keadaan yang menyedihkan.

Pimpinan baru yang bisa membawa perubahan adalah harapan terakhir mereka. Jika ini tidak tercapai, saya khawatir mereka akan semakin patah semangat. Apa jadinya sebuah kota ketika masyarakatnya sudah kehilangan semangat dan tidak menghormati lagi pemimpinnya?

Mengapa Independen Sulit Bersatu?

Kemarin saya dikritik agak keras oleh teman-teman dosen:

Mengapa Calon-Calon Independen Kota Bandung tidak bersatu, sehingga bisa kuat menghadapi partai?

Koalisi independen sebenarnya suatu mimpi yang indah dan saya setuju secara prinsip, tapi silakan pikirkan hal-hal berikut:

  1. Sampai saat ini, masih bermunculan independen-independen baru. Berita media sampai hari ini memberitakan bahwa calon independen yang sudah mengambil formulir paling tidak ada 20 pasang calon. Silakan pikirkan sendiri, fenomena apa ini?
  2. Waktu sudah sangat singkat, semua pihak sedang berusaha memperoleh dukungan masyarakat. Mungkinkah dukungan untuk calon tertentu yang mereka kenal dialihkan begitu saja ke calon yang lain?
  3. Saya tidak punya bukti, tetapi Demi Allah, begitu banyak laporan yang masuk dari orang-orang yang sangat bisa dipercaya (diantaranya dari anggota keluarga sendiri) bahwa telah terjadi jual beli KTP di masyarakat oleh sejumlah yang mengaku pendukung calon independen. Jadi, mungkinkah independen yang punya niat tulus bersatu dengan pihak-pihak yang memperjualbelikan KTP?

Inilah realita perubahan demokrasi yang sedang terjadi. Begitu kuat hambatan untuk menuju Bandung (secara umum Indonesia) yang lebih baik….. Akankah kita diam saja???

Ayo Jadikan Bandung Pusat Kebangkitan!

100 tahun lalu penduhulu kita menyuarakan kebangkitan Indonesia (1908)!
WALHI dan Para Aktifis HAM juga telah Mencetuskan 100 tahun Deklarasi Kebangkitan Nasional.

53 tahun lalu Bandung menjadi pusat kebangkitan negara-negara Asia Afrika!

Kini, semangat INDEPENDEN sedang menyebar kuat di BANDUNG. Berita di media masa menyatakan bahwa mungkin bisa muncul 15 pasangan calon independen walikota BANDUNG. Ini semangat yang luar biasa. Semoga mereka semua niatnya tulus untuk membangun Bandung. Marilah kita dukung semangat yang sudah mulai tumbuh ini. Tanpa dukungan masyarakat, mereka semua akan kandas dan akhirnya Bandung akan dipimpin kembali kepemimpinan gaya lama.

Jika anda setuju bahwa independen adalah suatu harapan menuju Bandung yang lebih baik, gunakan hati nurani anda untuk mendukung calon independen terbaik yang anda yakini tidak ada maksud-maksud terselubung didalamnya.

Insya Allah semangat ini akan menyebar ke seluruh Indonesia dan Bandung menjadi pemicu semangat UNTUK BANDUNG YANG LEBIH BAIK, juga untuk INDONESIA YANG LEBIH BAIK!

Calon Independen, antara Harapan dan Kekhawatiran!

Ketika orde baru tumbang, ada harapan baru di seluruh hati masyarakat: kita akan lebih maju! kita akan mempunyai pimpinan yang lebih baik! kita akan mempunyai wakil rakyat yang sesungguhnya! Setelah dijalani sekian lama, baru kita sadar, itu hanyalah harapan kosong belaka!

Revisi Undang-Undang yang memungkinkan munculnya perseorangan (independen) untuk pencalonan Kepada Daerah telah memunculkan dua sisi yang bertolak belakang. Di satu sisi, ini satu harapan akan munculnya pemimpin baru yang bersih, punya itikad baik dan tidak terbelenggu oleh ikatan politik dengan partai pengusungnya. Namun, di sisi lain, sudah beredar isu-isu tentang adanya imbalan untuk medukung calon independen (beberapa media pernah membahas isu ini). Jika hal ini benar, dan akhirnya hanya muncul independen yang tidak punya niat yang murni untuk berbakti membenahi kota/daerah, maka dibukanya keran independen adalah jalan menuju semakin hilangnya kepercayaan rakyat untuk selamanya terhadap pimpinannya dan sistem politik yang ada. Mau jadi apa negara ini?

Pemerintah seharusnya berperan aktif mengedukasi masyarakat tentang hal ini, walaupun semua orang tahu bahwa itu adalah TIDAK MUNGKIN dilakukan. Di tengah kesulitan hidup yang dialami banyak masyarakat, dan ketidakpahaman masyarakat tentang mekanisme pengusulan calon independen, membuat pihak-pihak independen murni menjadi semakin sulit mengejar waktu untuk pengumpulan dukungan karena harus melakukan edukasi kepada calon pendukungnya.

Betapa indahnya demokrasi ini jika muncul sejumlah pasangan independen murni yang mempunyai pemikiran-pemikiran terbaik untuk memajukan daerahnya.

Bagaimana menurut anda?

Memimpikan Bandung sebagai Pusat Industri Software

Negara ini memang aneh. Beras adalah makanan pokok kita, tapi kita sering meng-impor beras. Konon kita negara penghasil minyak, tapi kita kewalahan ketika harga minyak dunia melambung tinggi. Konon orang yang tak mampu itu hanya bisa makan tahu dan tempe, ternyata kedelainya kedelai impor. Usaha mencari produk andalan selalu kandas terbentur bahan baku yang harus diimpor sehingga tidak bisa menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif.

Software, konten, atau secara umum industri kreatif adalah salah satu jenis industri yang dapat menjadi solusi yang dapat didorong, karena industri ini tidak memerlukan bahan baku khusus, hanya memerlukan kreativitas. Produk jenis ini dapat memberikan nilai tambah yang sangat tinggi. Pada dasarnya banyak hal mudah yang dapat dilakukan pemerintah untuk mendorong ke arah tersebut, misalnya:

  1. Menyelenggarakan event-event IT di kota Bandung. Bukan hanya pameran komputer, tetapi kompetisi-kompetisi besar IT dan Teknologi dengan hadiah menarik, kalau perlu kompetisi regional Asia Pacific.
  2. Menyediakan infrastruktur untuk mempermudah pertumbuhan industri IT, termasuk startup company. Di Bandung banyak dapur perusahaan IT yang tumbuh di rumahan. Pemerintah bisa mengajak investor dan penyedia infrastruktur jaringan ICT untuk sama-sama menyediakan fasilitas yang lebih baik, misalnya berupa gedung-gedung dengan infrastruktur IT yang baik, dan harga yang terjangkau (tidak terlalu berbeda jauh dari sewa rumah).

Dengan berkumpulnya perusahaan-perusahaan tersebut dalam satu gedung atau area yang berdekatan, dapat diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:

  1. Penyediaan infrastruktur ICT menjadi lebih efisien dan murah
  2. Penyediaan fasilitas bersama secara efisien, misalnya ruang seminar ukuran sedang, ruang-ruang meeting yang representatif, ruang pamer bersama, dan sebagainya.
  3. Fasilitas pendukung untuk industri ICT, seperti toko buku, toko komputer dan software, perusahaan-perusahaa percetakan.
  4. Interaksi yang tinggi antar perusahaan-perusahaan.

Pemkot juga dapat memberikan berbagai kemudahan yang berkaitan dengan perijinan, retribusi dan hal-hal lain yang dilakukan dalam kendali Pemkot, baik untuk pelaku industri yang ingin ditumbuhkan, juga untuk perusahaan penyedia infrstaruktur pendukungnya.

Dengan cara-cara seperti ini, mimpin BHTV (Bandung Hitech Valley) semoga bisa terwujud.