Jangan Jawab ‘Tidak Tahu’!

Pertanyaan ini selalu muncul ketika saya menjelaskan tentang tips-tips menghadapi sidang Tugas Akhir, Tesis atau Disertasi kepada mahasiswa. Tapi jika dijeneralisasi, hal serupa bisa juga terjadi pada presentasi umum.

Pak, apa yang harus saya lakukan jika saya ditanya sesuatu yang sebenarnya saya tidak tahu?

Biasanya jawaban saya seperti ini:

Pertama, harus disadari bahwa penanya sangat tidak berharap mendapat jawaban “saya tidak tahu” lalu berhenti, tidak ada lanjutannya. Kedua, jangan sampai sok tahu, menebak jawaban, dan jawabannya SALAH TOTAL! Penanya akan mengetahui bahwa anda sebenarnya tidak tahu, tapi SOK TAHU! Ujungnya adalah kehilangan simpati! Kalau kita sedang jualan, pasti jualannya engga laku. Kalau sedang sidang, pasti nilainya cenderung turun…

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan. Dengan pemahaman dua hal di atas, maka yang selalu saya sarankan adalah ‘mencoba tetap menjawab, mengandalkan logika umum atau common sense, dan logika kita tersebut kita jelaskan dalam jawaban kita’.

Anda ditanya tentang X dikaitkan dengan sesuatu yang sedang anda presentasikan, dan anda tidak tahu benar dengan si X tersebut. Berpikirlah dengan cepat, gunakan logika umum dan common sense…., lalu jawablah dengan gaya seperti ini:

Maaf pak, sebetulnya saya kurang paham betul tentang X ini, tapi menurut pemikiran saya ….. (anda jelaskan logika yang sudah anda pikirkan tadi) …..

Mungkin saja jawaban anda salah, tapi penanya akan lebih menghargai usaha anda untuk menjawab dan bisa memahami logika berpikir anda. Tentu saja, idealnya anda bisa menjawab dengan yakin dan benar, tapi ini resep yang lumayan ampuh untuk mengatasi keadaan yang tidak diharapkan itu….

Semoga bermanfaat!

Makna Tanggal Merah di Dalam Kalender

Jika kita membuka kalender, kita akan menemukan beberapa tanggal yang dicetak yang warna yang berbeda. Biasanya kita menyebutnya sebagai tanggal merah, dan pengertian umum di kepala setiap orang adalah tanggal dimana kantor harus libur.

Coba kita perhatikan, tanggal apa saja yang berwarna merah tersebut? Secara umum, ada dua kelompok besar: (1) tanggal penting yang berhubungan dengan kenegaraan yang harus kita hormati, misalnya Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus; (2) tanggal-tanggal yang bersesuaian dengan hari besar agama. Mengapa tanggal tersebut merah dan dinyatakan sebagaihari libur?

Menurut saya karena kita ingin menghormati pihak-pihak yang terkait dengan tanggal tersebut. Untuk 17 Agustus, kita mau menghormati kita semua untuk “merayakan” hari Kemerdekaan kita. Untuk hari Nyepi, kita mau menghormati umat Hindu yang mau manjalankan ritual keagamaan tertentu di hari tersebut. Untuk hari Natal, kita mau menghormati umat Kristen yang mau merayakan Natal. Untuk Idul Fitri, kita mau menghormati umat Islam yang mau beribadah di hari itu, berkumpul beserta keluarga dan menyatakan rasa syukur setelah 1 bulan penuh berpuasa.

fo_small.jpgNah, mari kita ingat-ingat, apakah penghormatan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan tanggal tersebut sudah berjalan seperti yang diharapkan? Rasanya penghormatan tersebut masih menjadi milik kalangan tertentu, khususnya pegawai kantoran. Semua kantor biasanya meliburkan karyawannya pada tanggal merah. Tapi…, coba perhatikan toko-toko, terutama toko makanan dan Factory Outlet di Bandung, karyawannya tidak libur, bahkan mereka harus kerja keras. Saya paham, itu adalah peluang bisnis, tapi apakah harus dengan melanggar hak karyawan???

Bahkan, pada saat hari Raya Idul Fitri, hari Raya umat Islam terbesar di Indonesia, FO-FO di Bandung mulai buka pada siang hari. Walaupun saya tidak pernah melakukan survey, tapi dengan menebak banyaknya karyawan yang bekerja, serta prosentase umat Islam di Indonesia, saya cukup yakin bahwa banyak umat Islam yang terpaksa harus bekerja pada hari itu, pada Hari Raya paling istimewa mereka, bahkan melayani tamu-tamu toko yang non-muslim. Ini hanya contoh saja. Hal yang sama bisa terjadi pada pekerja umat Kristen di hari Natal. Menyedihkan ….

Jadi, tanggal merah itu berlaku untuk siapa? Hak siapa?

Menurut saya, hanya hal-hal yang berkaitan dengan layanan publik yang harus tetap jalan, misalnya petugas jalan tol, pom bensin, super market untuk kebutuhan makanan sehari-hari, apotik, rumah sakit dan sebagainya. Jika di Bali, pada hari Nyepi semua orang bisa menghormatinya, mengapa Idul Fitri tidak bisa?? Padahal ini adalah negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia?

Saya sudah bisa menebak, alibi pemilik toko tersebut akan mengatakan bahwa karyawan mereka semua kerja secara sukarela, tanpa paksaan. Menurut saya itu tetap tidak bisa diterima. Di tengah kesulitan ekonomi, semua karyawan akan takut kehilangan pekerjaan dan mau melakukan apapun demi mempertahankan pekerjaannya. Lagi pula, bukan hanya urusan kerelaan, tapi sejauh mana pemilik toko itu menghormati karyawannya. Disinilah peran pemerintah dan ormas agama harus berperan.

Bagaimana menurut anda?

Dani Setiawan dan Dada Rosada Raih Penghargaan

Judul itu adalah salah satu berita yang menarik dari koran Pikiran Rakyat hari ini. Saya cari di versi online, ada juga disini. Saya kutip bagian menarik dari berita tersebut.

Gubernur Jabar Danny Setiawan dan Wali Kota Bandung Dada Rosada menerima piagam penghargaan sebagai Kader Kosgoro 1957 yang menjadi kepala daerah. ……… Danny dan Dada meraih penghargaan sebagai kader Kosgoro 1957, karena telah menunjukkan kepedulian yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.

Selamat, and no other comment ah!

MALINDO 2008 Workshop

Submission Deadline Extended to April 7, 2008.

CALL FOR PAPERS
The Second International MALINDO Workshop (MALINDO2008)
12-13 June 2008
Multimedia University (MMU), Cyberjaya, Selangor, Malaysia
http://utmk.cs.usm.my/mcm/index.php/MALINDO2008/

——————————————————————–

AIM

A considerable amount of research has been done on the processing of
Indonesian and Malaysian languages offering a variety of Computational
Linguistics (CL) and Natural Language Processing (NLP) resources
(dictionaries, thesauri, monolingual/parallel corpora, etc.), tools
(morphological analysers/generators, stemmers, spelling checkers,
syntactic parsers, etc.) and applications (machine translation,
information extraction, information retrieval systems,etc.). All these
valuable language resources, tools, and services are most of the time
ignored by the public and often not known by the researchers and students
working on these languages. This second MALINDO Workshop aims to bring
together researchers and practitioners, representing different
perspectives, to share and to exchange their ideas on the processing
of Indonesian and Malaysian languages. Thus, the organisers of the
workshop wants to highlight the effort and promising works done on the
processing of Indonesian and Malaysian languages in order to attract
more students to the CL and NLP fields and also to let all the NLP
communities in this World to be aware of their existence.

Prospective authors are invited to submit unpublished papers on any
topic that is of interest to the processing of Malaysian and
Indonesian languages and its broad applications, for presentation at
the workshop and publication in the proceedings.

The workshop will be of interest to anyone working on the processing
– computational and theoretical point of view – of Indonesian and
Malaysian languages.

The MALINDO Workshop is organised by the Universiti Sains Malaysia
(USM, Penang, Malaysia), Universitas Indonesia (UI, Jakarta,
Indonesia), and National University of Singapore (NUS, Singapore).
The workshop is hosted by the Multimedia University (MMU, Cyberjaya,
Selangor, Malaysia).

TOPICS OF INTEREST

The topics of the papers are requested to be in all areas related to
the processing – computational and theoretical point of view – of
Malaysian and Indonesian languages.

* Language resources development, acquisition, annotation,
and representation: dictionaries, thesauri, terminology, lexicons,
written and spoken corpora, grammars, ontology

* CL and NLP tools and techniques: spelling/grammatical/style checkers,
morphological analyser, stemmer, lemmatiser, part of speech tagger,
chunker, syntactic parser, word sense disambiguator, discourse
processing, text and speech alignment, text and speech segmentation,
term extraction and recognition, named entity extraction,

* CL and NLP applications: machine translation and translation aids,
information retrieval, information extraction, text summarisation,
term extraction, natural language generation, question translation
aids, information retrieval, information extraction, text
summarization, term extraction, natural language generation, question
answering, document categorization, language identification, speech
recognition, speech synthesis, character recognition, e-learning,

IMPORTANT DATES

Paper submission due: 7 April, 2008
Notification of acceptance: 5 May, 2008
Final version due for Proceedings: 19 May, 2008
Registration fee due: 30 May, 2008
Workshop dates: 12-13 June, 2008

SUBMISSION INFORMATION

– Upload your submission in PDF or MSWord format at
http://www.easychair.org/conferences/?conf=malindo2008

– Submission should be at most 8000 words. We suggest to authors
to use IEEE Computer Society Proceedings Manuscript Formatting
Guidelines:

MSWord:
ftp://pubftp.computer.org/press/outgoing/proceedings/instruct.doc

Latex:
ftp://pubftp.computer.org/Press/Outgoing/proceedings/IEEE_CS_Latex.zip

WORKSHOP ORGANIZATION

Honorary Workshop Chair:
Zaharin Yusoff, Multimedia University

Workshop Chair:
Tang Enya Kong, Universiti Sains Malaysia

Programme Co-chairs:
Mirna Adriani, Universitas Indonesia
Stephane Bressan, National University of Singapore

Programme Committee:
Adi Budiwiyanto, Pusat Bahasa, Indonesia
Alvin Yeo, University Malaysia Sarawak, Malaysia
Arry Akhmad Arman, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Asanee Kawtrakul, Kasetsart University, Thailand
Bali Ranaivo-Malançon, Universiti Sains Malaysia, Malaysia
Cheah Yu-N, Universiti Sains Malaysia, Malaysia
David Gil, Max Planck Institute, Germany
Didier Schwab, University Mendès-France, Grenoble, France
Frederic Andres, National Institute of Informatics, Japan
Gilles Serasset, University Joseph-Fourier, France
Hammam Riza, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Indonesia
Hisar M. Manurung, Universitas Indonesia, Indonesia
Kan Min Yen, National University of Singapore, Singapore
Mahani Aljunied, Institute for Infocomm Research, Singapore
Mathieu Lafourcade, University of Montpellier, France
Narayan Kulathuramaiyer, Universiti Malaysia Sarawak, Malaysia
Normaziah Abdul Aziz, International Islamic University Malaysia, Malaysia
Ng Hwee Tou, National University of Singapore, Singapore
Rila Mandala, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Tang Enya Kong, Univeristi Sains Malaysia, Malaysia
Yves Lepage, University of Caen, France
Zainal A. Hasibuan, Universitas Indonesia, Indonesia

Local Organisation Chair:
Bali Ranaivo-Malançon, Universiti Sains Malaysia

Local Organisers:
Norliza Hani Md. Ghazali, Universiti Sains Malaysia
Nour Azimah Zulkapli, Universiti Sains Malaysia
Sabrina Tiun Abdullah, Universiti Sains Malaysia
Siti Khaotijah Mohammad, Universiti Sains Malaysia
Rohana Omar, Universiti Sains Malaysia
Tan Ewe Hoe, Universiti Sains Malaysia

Webmasters:
Dennis Wong Chin Phang, Universiti Sains Malaysia
Jasy Liew Suet Yan, Universiti Sains Malaysia

CONTACT

Send your questions and queries to the organisers at
malindo2@cs.usm.my.