Walaupun secara resmi belum dinyatakan menang, tapi semua pihak sudah bisa menduga siapa yang akan terpilih sebagai Gubernur dan Calon Gubernur Jawa Barat. Pemilihan berikutnya yang menarik adalah pemilihan walikota Bandung yang konon akan mulai memunculkan calon independen.
Saya orang engineering, dibiasakan berpikir secara sistematis. Dalam merancang biasanya orang engineering menentukan spesifikasi dari sistem yang akan dibangun. Juga menentukan constraint atau kendala-kendala yang harus diperhatikan untuk mewujudkan sistem yang diinginkan. Nah saya kira, cara pikir seperti itu tidak ada salahnya kita coba terapkan untuk walikota Bandung.
Saya akan mulai dengan pendapat saya pribadi, anda boleh mengurangi, mengubah, atau menambahkan.
.
Apakah target yang harus dipenuhi oleh Walikota Bandung yang akan datang?
1. Secara bertahap tapi pasti, Bandung harus bebas macet dan kaki lima
2. Perbaikan Sistem Transportasi Publik yang tertib dan aman
3. Solusi Jangka Panjang Pengelolaan Sampah yang baik
4. Pelayanan Masyarakat yang jelas, cepat, transparan, diharapkan sebanyak mungkin layanan online
5. Bandung kota terbaik di Indonesia untuk infrastruktur IT
.
Apakah constraint yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan-tujuan di atas
1. Memperhatikan masyarakat kecil (adil, tidak berpihak ke yang kaya)
2. Solusi-solusi harus berwawasan lingkungan (Green Solutions)
3. Solusi yang berhubungan dengan nasib orang banyak, transformasinya harus dilakukan dengan hati-hati, bertahap, dan waktu perubahan yang wajar (misal, jika ingin menghilangkan kaki lima, jangan langsung diusir begitu saja…)
Nah, apalagi menurut anda?
.
Sumber yang berhubungan:
- Bandung Harus Dipimpin yang Muda, Bandung News BLOG
walikota bandung harus peduli tata kota. tidak memberi ijin jika memang tidak memenuhi persyaratan tata kota (yang sudah capek2 dikaji oleh stakeholder yang kompeten).
perbaikan jalan dan kontrolnya (masak baru 1 bulan ditambal, sudah bolong2 lagi)
sampah, tentu.
transportasi publik, tentu tentu.
IT? yah, boleh lah..
salah satu kota besar di indonesia yang tenang adalah bandung, apakah karena udaranya yang sejuk atau karena ning geulisnya atau yang lain saya tidak tahu..
jarang di TV nasional tersiar adanya penertiban pkl, tidak seperti di surabaya, semarang atau makassar yang sering tersiar. apakah di bandung tidak ada satpol pp ya?
masalah lalulintas bandung memang sepertinya paling kacau macetnya, mungkin jalannya yang pada kurang lebar atau memang kendaraan dari jakarta banyak yang beredar di bandung?
moga2 pemikiran dari para muda salah satunya pak arry dapat memberi masukkan pemikiran yang cerdas pada para calon pemimpin (bukan pemimpi) kotanya. kalau pemimpi nanti kena marah p. sby.
sebaiknya calon pemimpin mesti dari partai kecil atau indenpenden supaya tidak terpengaruh dari kebijakan partai (apalagi kalau partainya mengkultuskan seseorang) bisa berabe.
pak arry sekalian mohon ijin untuk memasang alamat blog di blogroll
Saya berharap muncul calon independen, yang benar-benar bekerja untuk kemajuan kota. Bandung yang saya lihat pertama kali tahun 60 an…. sangat indah dan segar, sekarang menjadi kota yang penuh asap, sampah, macet dll.
Mudah2an Bandung (Jawa Barat) mulai menjadi panutan dalam memilih para calonnya.
Semoga saja aspirasi Bapak dibaca oleh para pemimpin Kota ini Pak. Dan tentunya terlaksana
Sepertinya kita jadi tau neh sebagian dari Visi Misi Walkot yang akan datang :)……Maju terus Pak!!!…Setelah AA Tarmana, kedepan mudah-mudahan ada AA Arman. Amiiin
Sekedar nambahin target untuk wali kota Bandung yang akan datang, maaf kalau tidak relevan :
– Pendidikan murah dan berkualitas
– Rehabilitasi sekolah yang tidak layak pakai
– Kembalikan julukan “Bandung Kota Kembang” pada makna sebenarnya, tidak mengandung konotasi negatif
Apa yang jadi masukan para bloger disini bisa diajukan sebagai visi-misi serta program kerja yang jelas untuk pemimpin kota Bandung nanti. Saya berharap ada calon independent, (saya sudah bosan sama kandidat yang diusung partai), saya pikir Bapa cocok untuk jadi calon pemimpin dari calon independent, kalau tidak dari PBS (Partai Bloger Sejati) 😀
Kutipan berikut ini sebetulnya untuk Bandung Utara. Meski tantangan untuk kota bandung berbeda, tapi sebagaian tetap relevan.
http://indrakh.wordpress.com/2008/04/23/quo-vadis-kawasan-bandung-utara/
Kang Indra,
Kita memang masih belum mendapatkan ramuan yang tepat untuk memajukan suatu kawasan seperti Bandung Utara tanpa harus menghancurkan lingkungan. Saya bukan ahlinya, tapi kalau sekedar pemikiran, ini yang terpikir oleh saya:
-1- Pembangunan Bidang Pariwisata
Orang sudah mengenal julukan “Eco-Tourism”, tapi masih baru jargon saja, padahal sangat mungkin diwujudkan, seperti:
– Penginapan.
Hindari pembangunan hotel berskala sedang apalagi besar, cukup dengan hotel skala kecil dan “bungalow” tradisional. Juga rangsang agar mereka lebih suka menginap di kota bandung, bukan di Lembangnya.
– Angkutan.
Hindari pembangunan jalan raya termasuk jalan tol, cukup sediakan jalur kereta atau monorel wisata antara atas (Lembang) dan bawah (Bandung). Jalur ini mesti terhubung juga dengan bandara Husain, stasiun KA, dan Terminal Terpadu Gedebage. Sediakan tempat parkir yang luas di dekat stasiun bawah agar wisatawan yang datang bermobil bisa “Park and Ride”. Sediakan terminal angkutan umum kecil yang nyaman (termasuk delman, kuda, becak, bemo, kancil) di dekat stasiun atas. Sediakan pedestrian yang nyaman agar untuk jarak dekat orang tidak enggan jalan kaki.
– Obyek wisata.
Bandung utara sebetulnya tidak kekurangan obyek wisata 🙂
-2- Pembangunan Tata Ruang
– Perketat pengawasan pembangunan dengan memberlakukan IPPT & IMB secara gratis tapi denda yang tinggi bagi yang tidak mematuhinya, disertai pemutihan IPPT & IMB bagi yang sudah berdiri dan memang memenuhi syarat, pembongkaran atau renovasi bagi yang tidak memenuhi syarat, tentu didahului dengan usaha penyuluhan yang benar – benar tepat sasaran.
– Pemberlakuan pajak air yang tinggi untuk pengambilan air tanah, sebaliknya tarif yang murah untuk PAM.
– Upayakan ikut mengurangi banjir di Bandung dengan penataan aliaran air, perbanyakan penghijauan dan daerah resapan, revitalisasi situ. Sayang kalau air hujan di Lembang mesti dialirkan ke Cikapundung sehingga banjir di Bandung. Lebih baik airnya dipaksa masuk ke tanah.
– Keseriusan menangani persampahan dengan Reduce, Reuse, Recycle.
-3- Pembangunan Bidang Industri & Perdagangan
– Pusatkan pada industri pertanian, peternakan, dan perikanan beserta industri pengolahannya.
– Keberpihakan pada usaha kecil dengan revitalisasi koperasi dan usaha pemberdayaan secara berkelanjutan.
– Keberpihakan pada perdagangan tradisional dengan revitalisasi pasar tradisional dan usaha perluasan jaringan pasar.
Semoga saja Camat / Bupati punya pemikiran yang serupa dan yang penting punya tekad mewujudkannya.